Ada sebuah perkataan Tiongkok :”Dewa Langit menambahkan dua buah tas perjalanan bagi kita, yang satu berisikan kesalahan kita sendiri, diletakkan di belakang punggung kita; yang satu bermuatan penuh dengan kesalahan orang lain, diletakan di depan tubuh kita.” Maka dari itu, manusia selalu hanya bisa melihat serta menunjuk kekurangan orang lain, namun acap kali tidak bisa menyadari kesalahan diri sendiri.
Oleh karena semua orang memiliki “titik buta” ini maka kita seharusnya lebih berterima kasih pada orang lain yang telah menunjukkan kesalahan kita. Sama seperti kesadaran yang dimiliki Zi Lu (salah satu murid Konghucu) yaitu “mendengar kritikan atas kesalahan sendiri justru berbahagia”, guru besar opera, Mei Erfang, juga pernah mengatakan, “Orang yang mengungkap kesalahan saya adalah guru saya.” Lalu Yan Hui dalam karyanya “kesalahan tidak dua kali” juga telah menjadi teladan bagi mereka yang mengubah diri setelah menyadari kesalahannya. Meskipun prinsip ini sangat mudah dipahami, tapi di saat menghadapi kesalahan, dibutuhkan suatu keberanian yang sangat besar untuk menerimanya.
Membuka catatan harian saya yang diberi judul “Mengingat Kembali”, saya kibaskan debu tebal yang menempel di atasnya. Lalu saya melihat seorang gadis angkuh yang tidak berani menghadapi kesalahannya. Peristiwa itu terjadi di kelas enam SD, waktu itu terjadi suatu kesalahpahaman, teman terbaik saya telah merusak benda yang paling saya senangi, sehingga telah menyebabkan saya marah dan tidak mau berbicara dengannya dalam jangka waktu yang lama. Kemudian saya menyadari bahwa saya telah salah paham terhadapnya. Namun rasa harga diri saya yang sangat tinggi hingga menyebabkan saya tidak sanggup mengesampingkannya untuk mengatakan :”Maaf, saya yang tidak memastikannya terlebih dahulu sehingga salah paham terhadap dirimu.”
Saya yang tidak tahu bagaimana harus membuka mulut, hati saya terus meronta ibarat dicambuk oleh ratusan pecut, sakitnya sungguh tidak terperikan.
Malam itu sebelum tidur, seperti biasanya saya mengucapkan selamat malam pada ayah dan ibu, mendadak ibu bertanya pada saya, mengapa sewaktu makan malam tadi saya kelihatan murung? Saat itu, saya yang masih bimbang dan ragu karena tidak tahu bagaimana harus membuka mulut untuk meminta maaf, dengan jujur menceritakan semua perbuatan saya itu pada ibu. Selesai bercerita, ibu hanya tersenyum dan berkata pada saya, “Hadapilah kesalahan itu! Gunakanlah cara yang menurutmu terbaik, percayalah dengan pengalaman kali ini, kamu akan menjadi lebih dewasa.” Seketika itu juga saya tahu kabut yang merundung hati saya telah berangsur-angsur sirna, saya tidak lagi bimbang dan ragu. Jika saya tidak berani menghadapi kesalahan ini, maka saya akan kehilangan seorang teman yang paling akrab. Maka dari itu, terpikirkan oleh saya untuk menggunakan kata-kata yang sederhana untuk menambal keretakan di antara kami, dan mendapatkan kembali suatu persahabatan yang mungkin telah hilang. Dengan pengalaman kali ini, saya semakin memahami arti penting dari menghadapi kesalahan . Hingga kini saya dan dia kembali akrab seperti sedia kala.
“Setiap kegagalan merupakan suatu undangan, mengajak kita memulai lagi satu langkah awal.” Jika kita merasa beruntung karena telah menghindar dari kesalahan, itu berarti kita telah kehilangan suatu kesempatan untuk menjadi dewasa. ”Manusia bukan orang suci, tak mungkin bebas dari kesalahan.” Makna yang terkandung dalam perkataan ini, bukanlah mencari alasan atas kesalahan yang telah kita perbuat, melainkan mengajak kita agar lebih mawas diri dalam menghadapi kesalahan. Adalah menjadi pemenang pada akhirnya. (Erabaru/hui)
Anda harus menyadari bahwa kesalahan adalah bagian yang penting dalam pengembangan diri. Jangan termenung terus dengan rasa bersalah dan penyesalan, pelajari bagaimana anda dapat belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut.
1. Minta Maaf dengan Tulus dan Sungguh-sungguh
Sebaliknya, jika anda tidak meminta maaf, maka kemungkinan besar orang tersebut akan menyerang anda.
Akan sangat efektif jika anda meminta maaf secara pribadi dibandingkan lewat surat atau email. Namun, begitu anda telah mendapatkan maaf, jangan sampai melakukan kesalahan yang sama lagi, karena itu adalah suatu kekonyolan dan sangat menjengkelkan. Segera perbaiki tindakan-tindakan anda.
2. Jangan Menjadi Seorang Yang ’Perfectionist’
Jika anda menjalani hidup dengan ketakutan untuk melakukan kesalahan, maka anda akan menghabiskan hidup anda dengan tidak melakukan apa-apa. Bukan masalah jika anda melakukan kesalahan, karena sekali lagi itu adalah bagian penting dari hidup agar anda terus maju. Semakin banyak tanggung jawab yang anda pikul, kemungkinan anda melakukan kesalahan pun semakin sering.Jika anda selalu ingin merasa semuanya sempurna, selalu ingin menghindari kesalahan-kesalahan sekecil apapun, hal itu lama kelamaan akan membentengi diri anda secara psikologi dan anda menjadi tidak berani dalam mengambil resiko.
3. Jangan Membuang Waktu Dengan Mencari Pembenaran
Kita manusia mempunyai sifat alami untuk mencari pembenaran atas kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. Ketika kita melakukan kesalahan, rata-rata reaksi pertama kita adalah menyalahkan orang lain.”Ya, saya telah menabrak mobil di depan saya, tapi itu adalah karena teman saya yang selalu mengajak saya bergosip sehingga konsentrasi saya terpecah…”
”Saya tidak dapat menyelesaikan tugas sesuai jadwal karena komputer saya mengalami gangguan …”
Perlu anda ketahui, ketika kesalahan telah dibuat, atasan anda sama sekali tidak tertarik dengan pembenaran-pembenaran yang anda buat. Kita mencari pembenaran karena ego kita yang tinggi. Kadang-kadang, hal terbaik yang perlu diucapkan, sangat sederhana : ”Ya, saya telah melakukan kesalahan.”
4. Pahami Mengapa Kesalahan Tersebut Dapat Terjadi
Kesalahan-kesalahan dapat terjadi karena berbagai macam kesalahan. Untuk mencegah terjadinya kesalahan yang sama dua kali, anda harus memahami akar permasalahannya.Sebagai contoh, anda seringkali berbicara dengan nada cepat dan marah; sering anda mengeluarkan kata-kata yang kurang baik. Anda harus mencari tahu apa yang menyebabkan anda marah pada saat itu. Mungkin anda merasa sangat lelah atau kepala anda sedang sakit. Jika anda melakukan kesalahan karena anda begitu lelahnya, cobalah untuk tidak tidur sampai larut malam. Jika anda merasa stress, carilah jalan untuk membuat anda relax.
5. Hindari Mengulang Kesalahan Yang Sama
Anda harus menghindari perasaan bersalah yang terus menerus karena telah berbuat kesalahan, namun pada saat yang sama, anda harus mencari jalan pemecahan dan melakukan tindakan perbaikan. Jika anda mengulang kesalahan yang sama, hal tersebut menunjukkan bahwa anda tidak mengalami suatu kemajuan dan menyebabkan kerugian/penderitaan yang berulang.Seringkali kesalahan disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Untuk mencegah kesalahan yang sama berulang, anda harus menghapuskan kebiasaan buruk tersebut. Hal ini memang tidak mudah dan membutuhkan usaha ekstra untuk merubah kebiasaan. Bagaimanapun, semakin cepat anda bisa merubah kebiasaan buruk tersebut, semakin cepat anda menghindari melakukan kesalahan yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar